BERBOHONG SUMBER PENYAKIT JANTUNG

“Dalam jantung (qalbu) mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS 2:10)

 

Dalam ayat diatas Allah memberitahukan bahwa kebiasaan berdusta atau berbohong merupakan sumber berbagai  penyakit bagi jantung, berikut kutipan tentang kebiasaan berbohong :

“Saat berbohong, tubuh seseorang mengeluarkan hormon (kortisol dan norepinefrin)  yang sama dengan yang dipicu oleh respons saat menghadapi kondisi di mana anda cuma punya dua pilihan: ‘Berkelahi atau Kabur’,” kata Saundra Dalton-Smith M.D., penulis buku Set Free to Live Free: Breaking Through the 7 Lies Women Tell Themselves.

“Peningkatan hormon ini menyebabkan detak jantung berpacu cepat dan napas juga lebih cepat, pencernaan melambat, dan otot serta saraf jadi hipersensitif,” kata Smith. Efek ini mungkin kelihatannya tidak terlalu serius. Namun, seiring dengan waktu, kondisi efek ini bisa memicu timbulnya berbagai penyakit. Mulai penyakit jantung koroner, stroke, hingga gagal jantung kongestif atau masalah jantung akibat adanya penimbunan di pembuluh darah.

Menurut hasil penelitian pada November 2010 dalam jurnal berjudul Consciousness and Cognition yang dipublikasikan Ghent University, Department of Psychology di Belgia, “Kejujuran yang terus-menerus membuat kebohongan sulit dilakukan. Terlalu sering melakukan kebohongan akan membuat berbohong menjadi semakin mudah.”

Namun hal ini jarang terjadi pada mereka yang sudah terbiasa berbohong. Karena berbohong sudah menjadi kepribadiannya, mereka tak berpengaruh pada kondisi psikisnya. Akhirnya, fisiknya juga tak terpengaruh.

Mereka yang biasa berbohong sehari-hari sebenarnya sedang membawa beban terus selama bertahun-tahun. Bersamaan dengan komplikasi, mulai tekanan darah tinggi, pembohong kronis alias terus-menerus juga berisiko mengalami berbagai penyakit yang berhubungan dengan stres kronis, seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

Sistem saraf kita berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Jadi sangat masuk akal bahwa otak dan emosi kita bisa mengirimkan pesan yang bisa mempengaruhi kesehatan kita. Sederhananya, tubuh akan merespons apa yang kita pikirkan. Ketika kita sedang bahagia, tubuh akan menghasilkan endorfin, hormon yang membuat kita merasa bahagia. Zat kimia ini juga membuat daya tahan tubuh semakin kuat.

Sementara itu, ketika kita mengalami ketakutan, kecemasan, dan berbagai stres lain pada umumnya, pada saat demikian tubuh menghasilkan beberapa jenis hormon berbeda, seperti kortisol dan norepinefrin. Kortisol meningkatkan kadar gula darah dan menekan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan norepinefrin memicu timbulnya respons untuk “melawan atau kabur” yang membuat detak jantung semakin cepat dan tekanan darah meningkat tajam.

Allah Sang Pencipta memberi alarm pada jantung manusia, ketika manusia berbohong (berdusta) maka secara otomatis dan spontan hormon kortisol dan norepinefrin (noreadrenalin) di keluarkan jantung, padahal disaat seseorang berbohong tidak ada yang mengetahuinya, itulah kesempurnaan Sang Pencipta. Ketika hormon kortisol dan norepinefrin dikeluarkan jantung, efek kortisol meningkatkan kadar gula darah dan menekan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan norepinefrin memicu timbulnya respons untuk “melawan atau kabur” yang membuat detak jantung semakin cepat dan tekanan darah meningkat tajam.

Pada saat itu fungsi neurites sensorik jantung mendeteksi kadar kortisol dan norepinefrin dan mengubahnya menjadi impuls saraf, melalui saraf vagus impuls saraf diteruskan ke otak, ketika sampai di otak sistem limbik memproyeksikan impuls saraf sesuai kadar yang dideteksi oleh jantung dan otak merasakan emosi atau perasaan bersalah, tidak aman dan rendah diri, dalam hal ini jantung berfungsi sebagai reseptor.

“Jadi, daripada membiarkan diri terjebak dalam lingkaran setan kebohongan, dengan pusaran kebohongan yang semakin besar, lebih baik berusaha konstan menjadi orang yang bisa dipercaya,” kata Smith. Hal yang sama disampaikan oleh Ari. Cara menghindari psikosomatis dari aktivitas bohong adalah dengan bersikap jujur. “Hiduplah yang lurus dan tak berbohong.”

INGAT

BERBOHONG MENYEBABKAN PENYAKIT JANTUNG

 

#Now4tomorrow

Satu Ilmu, Amalkan untuk Masa Depan yang Terbaik

Sebarkan Jika Bermanfaat

Satu respons untuk “BERBOHONG SUMBER PENYAKIT JANTUNG

Tinggalkan komentar